Selasa, 03 Agustus 2010

Ditemukan Arca kepala manusia Ribuan Tahun Lalu

Pagar Alam – Harus diakui, Bumi Besemah banyak menyimpan Peninggalan Asset Cagar Manusia pada Zaman Megalitikum yang masih belum terjamah. Buktinya seperti yang ditemukan Warga Cawang Baru, Kelurahan Rebah Tinggi, Kecamatan Dempo Utara, (Jum’at 29/01/2010), menemukan Situs Tangga Batu di pinggir Aliran Sungai Selangis Kota Pagar Alam, selain itu disepanjang tangga batu tersebut, terdapat 3 Patung Arca Kepala Manusia yang diperkirakan berumur ribuan tahun.
Situs Tangga Batu ini merupakan temuan baru yang kita terima dari laporan Masyarakat. Langsung kita cek ke lapangan untuk digali dan dibersihkan agar terlihat bentuk aslinya. Kami memprediksikan dari tekstur tanah yang ada, Arca dan Batu tangga ini cukup lebar sekitar 10 meter persegi, ungkap Camat Dempo Utara Drs. M Isa Al Basyarah, MSi di dampingi Kurah Rebah Tinggi Robyn Ay Butar-butar SSTP ketika meninjau lokasi Situs Tangga Batu kemarin (01/02/2010).
Penemuan Situs Tangga Batu yang diperkirakan berusia ribuan tahun ini lanjut Basyarah, dahulunya diduga sebuah tempat pemujaan masyarakat pada zaman itu. Untuk itu pihak terkait perlu mengkaji lebih jauh keberadaan Situs Benda Cagar Budaya ini, sehingga kedepannya kawasan ini bisa dijadikan salah satu Aset Cagar Budaya di Kota Pagar Alam.
Akan kita laporkan penemuan ini kepada Dinas terkait dan Balai Arkeologi Palembang. Diharapkan nantinya kawasan ini bisa dijadikan salah satu kawasan wisata sejarah. Sementara itu sahar (57) warga Dusun Cawang Baru mengatakan berdasarkan cerita orang tuanya, dikebun kopi miliknya yang bersatu dengan sungai selangis pernah muncul arca dan tangga batu sekitar tahun 1960-an lalu, tetapi waktu itu orang tua saya belum mengerti sehingga lambat laun keberadaan lokasinya tidak jelas, baru jum’at kemarin saya beserta pihak kelurahan mencari dan akhirnya ketemu lagi, akunya.
Labih jauh dikatakannya, awal mula dirinya menemukan Situs Tangga Batu secara tidak sengaja ketika melihat sebuah batu besar terkikis air aliran sungai selangis sekitar areal perkebunannya, penasaran akan penemuan tersebut, dirinya bersama warga setempat menggali bebatuan dan ditemukan sebuah arca dengan Wujud Kepala Manusia.
Setelah digali dengan menggunakan peralatan seadanya, kita menemukan sebuah arca berkepala manusia yang terdapat di dinding batu. Kita langsung melaporkan penemuan situs tangga batu ini kepada pihak kelurahan dan melakukan penggalian bersama warga setempat. Senada dikatakan Ketua RT 1 Dusun Cawang Baru basri, penggalian situs tangga batu ini dilakukan selama dua hari, dari hasil penggalian ditemukan 3 buah Arca Kepala Manusia di dinding batu, dimana kepalanya berbentuk meja batu, namun hanya dua arca saja yang berbeda di dalam sungai selangis.
Terpisah peneliti Senior Balai Arkeologi Palembang Retno Purwanti mengungkapkan, pihaknya belum menemukan laporan warga adanya penemuan situs patung arca tersebut di kota pagar alam. Namun pihaknya akan secepatnya melakukan penelitian atau memantau daerah yang ditemukan arca tersebut. Kita akan koordinasi dengan pemerintah setempat, jawabnya singkat.
Pantauan Pagaralam Pos, jarak lokasi situs tangga batu dari Kota Pagar Alam ditempuh dengan jarak sekitar 8 km. Sedangkan jarak dari Kantor Kelurahan menuju lokasi sejauh 1 km dengan waktu 30 menit melintasi jalan setapak perkebunan kopi dengan lintasan menanjak dan terjal

Warga Temukan Cughup Baru

Pagar Alam – Kota Pagar Alam memiliki pesona wisata alam yang tak terhingga. Selain Gunung Dempo, terdapat juga puluhan air terjun (cughup) seperti baru-baru ini warga dikawasan luang indah, dusun gunung agung pauh kelurahan agung lawangan, kecamatan dempo utara menemukan satu lagi air terjun.
Cughup dengan ketinggian sekitar enam meter dari aliran air irigasi sluangan dan irigasi tong pipit ini diremukan oleh Stadian (40) warga setempat. Keberadaan cughup ini dinamakan warga Cughup Stadian, sesuai dengan nama penemunya. Stadian mengatakan, penemuan cughupini terjadi sekitar satu bulan lalu. Awal dirinya menemukan cughup ini, karena aktivitasnya sebagai petani yang setiap harinya menuntun langkahnya untuk ke kebun kopi dan sayuran di daerah tersebut.
Awalnya dari aktivitas sehari-hari saja berkebun, sekitar satu bulan lalu saya turun ke lokasi gunung indah ini, terdengar bunyi aliran air yang cukup deras dan terlihat lokasi cughup dengan ketinggian enem meter dari aliran air irigasi ini. Aliran air cughup ini lanjut Stadian bisa diatur karena mengikuti dersnya air dari irigasi sedangkan untuk lokasi sedikit terjl dan cukup deras, sehingga dibutuhkan suatu peluang tersendiri bila ke lokasi air terjun ini.
Sementara itu, Lurah Agung Lawangan Yahudin Saim SE MM didampingi Seklur Ali Akbar SE MSi membenarkan adanya penemuan cughup baru dilokasi kawasan lindung Luang Indah. “kita telah melakukan peninjauan cughup ini walaupun berada di sekitar daerah perbukian dengan lokasi yang cukup terjal dan menempuh jarak sekitar 15 menit dari jalan lintas, keberadaan cighup ini sangat indah, jelas Yahudin.
Kedepannya keberaan cughup ini akan dijadikan salah satu tempat wisata local di Kelurahn Agung Lawangan. “ Namun, untuk mewujudkan ini smua masih trkendala oleh akses jalan menuju cughup ini. Diharapkan nantinya pihak terkait bisa meninjau keberadaan cughup Stadian ini

Adat Besamah Nyaris Hilang Ditelan Zaman


Pagaralam, seiring perkembangan zaman dewasa ini, adat besemah baik itu kesenian trandisionalnya ,dan cerita adatnya, seakan nyaris punah di telan waktu yang terus berganti.
Untuk itulah, sebagai upayah melestarikan adat maupun istiadat tersebut jangan sampai memudar,lembaga adat besemah berpatisipasi meramaikan stan event tahunan, Besema Expo V111 tahun ini.
Ketua lembaga adat besemah H.Amran di dampingi sekretaris Satarudin Tjik olah mengaku, adat besemah di Kota Pagaralam saat ini, sudah ada yang memudar di telan perkembangan zaman kendati demikian, sebagai wujud pelestariannya maka di bentuklah lembaga adat pada 2003 lalu,dan sebagai adat yang hilang, kini di angkat lagi ke permukaan.
Dengan di bentuknya lembaga adat besemah sejak 2003 lalu, lambat laun sebagian adat yang mulai memudar, kini di lestarikan lagi,ujar H.Amran di temu I di stand lembaga adat besemah, kemarin  melihat kondisi tersebut, sebenarnya pihaknya perhatian dan khawatiran adat besemah ini nantinya memudar.
Untuk itu, atas kesepakatan dan ide bersama, dibentuklah lembaga adat ini sebagai harapan jangan sampai adat tersebut hilang ditelan zaman.
Kondisi nyata sebagai adat asli besemah memang ada yang memudar, dan tidak dipergunakan lagi seperti dalam acara ritual tertentu ataupun pernikahan oleh masyarakat asli kota pagaralam, ucapnya. Dimana adat yang kian memudar tersebut, seperti tarian kepala kerbau yang dulunya kerap ditampilkan dalam prosesi pernikahan, dan juga ritual sebelum pemotongan kerbau pada saat pernikahan. Selain itu, ada juga ritual membuka lading atau sawah yang saat ini bisa dikatakan tidak lagi dilakukan. Ada juga ritual makan padi empai, ritual yang dimaksudkan menikmati panen padi pertama yang mengundang tetangga dekat atau warga disekitar lahan sawah atau lading, ritual tersebut saat ini juga jarang sekali dilakukan masyarakat, tarian kepala kerbau misalnya, saat ini sangat jarang diikutkan dalam prosesi pernikahan.
Tarian tersebut ditampilkan sewaktu resepsi penikahan anak walikota pagaralam, ucapnya selain itu masih banyak adat besemah lainnya. Diantaranya aturan dalam tata keramah, sopan santun, dan turur kata kepada orang tua, juga termasuk syarat prosesi penikahan yang sebagian telah ditinggalkan. Belum lagi, aksara besemah ulu tidak banyak yang mengenalnya, benda – benda kesenian asli besemah seperti tenung, redam, gong, serdam, girng-giring (mirip angklung), genggung (alat tiup), dan dekot.
Untuk itu perlunya dijaga kelestarian adat asli besemah. Dengan harapan nantinya dapat terus dilestarikan ke anak cucu. Selain itu upaya yang dilakukan dengan menampilkan buku kumpulan adat besemah pada cetakan ke empat dan telah mengikuti sebanyak 300 eksemplar. Saat ini juga tersisah beberapa buku saja, ujarnya. Oleh karena itu, bagi para pengunjung besemah ekspo tahun ini beberapa adat besemah bisa di cari informasinya dengan mengunjung stand lembaga adat besemah. Disini beragam kumpulan buku adat besemah bisa didapat termasuk penjelasan hurup kuno besemah dan alat kenenian juga ditampilkan